Sunday, January 29, 2012

Rambutan dan Ilalang (lagi)

Lanjut ya ceman-ceman.. *ngetikmake2jari*kasian*

Ga berapa lama, si dinda datang dengan baju lengan panjang juga. Dia senyumin gue sama miya juga adis.
Ya udah kita senyum juga. Setelah sesi senyum-senyuman ini, kita semua jadi sakit jiwa *tpguebohong* kita udah gila dari lahir. ENGGAAAKKH MUNGKINNNHH!! *obatgueabis*sorry*. hehe

Setelah dinda gabung kerjaan kita jadi terlengkabai. *benergasihguengejanya?*SALAAHHH BEGOO* terbengkalai. OK, CUKUPPHH JGNNHH SALAHINNHH GUUEEHH LAGIIHH.. INI GIMANA MATIIN CAPSLOCK NYAH???!!

Ok,ok. sekarang kembali ke 9 bahan pokok *eh. Pokok masalah maksud guee.. apa masalah pokok? ah terserah lo deh.. pusing gue -_- eh, enggak! Pokok permasalahan aja deh.. no comment! semua tenang!
jadi setelah dinda gabung, kita jadi makin seru metik rambutannya. Dinda udah berpengalaman beud. Karena dia udah tau seluk beluk hutan milik bapaknya adis ini. Mungkin lo berpikir dinda udah di kontrak buat kerja jadi tukang petik rambutan di tempat bapaknya adis, tapi lo salah. Dia adalah tukang kebun. *ampunin'guedin*
mampus lah saya kalo blog ini di baca dinda.. hahaha.. maaf din, becandaaa...

Dinda bukan tukang kebun!!! dia tau seluk-beluk hutan adis ini karena kemaren-kemaren dia udah berkunjung duluan kesini untuk mengadakan konfrensi pers gitu bahwa ini hutan milik adis bukan rumah adis, karena banyak yang menyangka bahwa hutan itu adalah rumah adis. Jadi bisa dibilang adis adalah spesies langka.

Spesies langka, plis jangan makan gue.
Ampun. Ini bukan salah gue. Bukan juga salah ibu yang mengandung.
So, kita semua jadi pada anarkis. Kita berhasil memperdayakan adis yang malang untuk menjadi budak kita.
Gue, miya, sama dinda minta foto-in sama adis. Sumpah, adis tuh orangnya baik bangetttt *jujur*.
Walaupun gayanya urakan *eh dia tuh baik banget. Udah dia nawarin rambutan gratis, mau diperdaya buat moto-in kita, rela pake baju item supaya di gerumbungin nyamuk2, rela mendonorkan darahnya dengan ikhlas buat nyamuk2 killer, dan di akhiri dengan tangan yang bentol-bentol dan garuk*.

Alhasil hari itu, (gue lupa tanggalnya) kita seru-seru-an bareng.
Happy lah pokoknya menjelajah hutan dan rawa-rawa.
Hmm.. jadi pengen bikin puisi deh..

Ilalang



Udara bergerak perlahan
Menciptakan angin yang berhembus tenang
Ilalang hijau itu seakan melambai ramah kepadaku

Ilalang kecil nan rapuh.


Malang...
Apa yang sebenarnya ada di benakmu wahai ilalang,
Kau tumbuh dengan sendirinya,
Apakah kau penting untuk tumbuh, wahai ilalang?


Tidak kah kau lelah dengan semua ini?
Move on lah wahai ilalang.
Yakinlah, Tak selamanya berakhir luka.


No comments:

Post a Comment