Ini review dari bukunya bang Raditya Dika "Manusia Setengah Salmon"
Di Indonesia, jomblo (nama ilmiah: fakir asmara) sering di anggap sebagai warga negara kelas dua.
Mereka di lecehkan, diledek, dan dianiaya secara psikologis. Setiap Malam Minggu, mereka sibuk nangis sambil sampo-an. Beberapa dari mereka bahkan tidak mengenal malam minggu, hanya mengenal sabtu malam.
Tapi, apa itu Jomblo?
Kenapa seseorang bisa menjomblo?
A. Jomblo Struktural
Jomblo Struktural adalah keadaan seseorang menjadi jomblo karena kualitas orang tersebut(penawaran) dengan kemauan lawan jenis(permintaan) tidak seimbang *kasian*
Misalnya, ada cowok jelek naksir seorang cewek cantik. Sementara, cewek cantik tersebut maunya cowok ganteng yang perhatian. Dari sini sudah terlihat: tidak ketemu penawaran dengan permintaan. Jomblo deh.
Jomblo struktural juga bisa terjadi sama cewek.
Misalnya, ada seorang cewek yang kulitnya hitam dan giginya taring semua, sementara cowok yang dia taksir maunya yang putih dan giginya rata. Terjadi kembali ketidakcocokan antara penawaran dan permintaan. Jomblo deh.
B. Jomblo Cyclical
Jomblo Cyclical terjadi karena keinginan orang untuk pacaran menurun dimasa tertentu, jadinya banyak yang jomblo. Misalnya: menjelang ujian. Banyak orang jomblo berkepanjangan sewaktu menjelang ujian semesteran atau ujian masuk universitas negeri karena fokus cewek dan cowok adalah belajar. Bahkan, yang sudah pacaran pun banyak yang putus karena mereka ingin fokus belajar. Ini menyebabkan angka jomblo meningkat drastis.
Cara terbebas dari Jomblo Cyclical adalah dengan menunggu sampai masa-masa orang gak mood pacaran lewat.
C. Jomblo Friksional
Jomblo Friksional adalah kejombloan yang disebabkan oleh mereka yang baru putus dan ingin sendiri dulu sebelum pacaran lagi.
Jadi, Jomblo Friksional sifatnya sukarela, orang-orangnya memilih ngejomblo dulu.
Jomblo friksional biasanya terjadi pada cewek yang 'gak mau pacaran dulu' karena habis di sakitin sama pacarnya dulu, dan belum mau pacaran lagi.
Caranya terbebas dari Jomblo Friksional?
Ya, move on.
No comments:
Post a Comment